Coretcoret

Kamis, 27 Mei 2010

Tarian cicak

"Kata-kata dia" bisa jadi sebuah pegangan, bisa pula sebuah jebakan. Seperti bermain dadu, "kata dia satu" "kata dia dua" "kata dia empat". Dengar apa "kata aku" "mauku" "mimpiku" "harapanku" "keyakinanku" "keberanianku" dan "tindakanku". Kata dia yang bukan tuhan selamanya takkan jadi firman. "Kata aku" yang memang bukan tuhan adalah "suara tulus dari nuraniku-nurani makhluk ciptaan tuhan" yang mencintai tubuhku, jiwaku, dan kehidupanku dengan segenap ketulusanku. Sebagaimana ular yang tulus mencintai dirinya. Sebagaimana cicak paling tulus yang takkan sekalipun tulus memegang kehidupan nyamuk.

1 komentar: